Bab 14: Kekuatan Baru dan Rasa Percaya Diri

 

Di tengah heningnya malam, Fajar duduk di tepi sungai yang mengalir tenang, memandangi bayangan bulan yang memantul di permukaan air. Suara gemericik air seolah mengingatkannya akan perjalanan yang telah dilaluinya. Sejak ia dipanggil oleh Raksaka, hidupnya berubah drastis. Dari seorang pemuda biasa yang hanya tahu tentang sejarah dan mitologi, kini ia menjadi pelindung desa yang diharapkan banyak orang. Namun, dengan kekuatan baru itu, datang pula tanggung jawab yang berat.

Peningkatan Kekuatan

Fajar merasakan aliran energi yang mengalir dalam dirinya, seolah-olah setiap sel dalam tubuhnya bergetar dengan kekuatan yang baru. Latihan demi latihan yang ia jalani bersama Raksaka mulai menunjukkan hasil. Ia bisa menciptakan perisai energi yang kuat, bahkan bisa mengubah energi itu menjadi senjata yang mematikan. "Wow, ini seperti main game, tapi dengan taruhan yang lebih tinggi!" pikirnya sambil tersenyum.

Namun, di balik senyumnya, ada rasa cemas yang menggelayut. Bagaimana jika ia gagal? Bagaimana jika kekuatannya tidak cukup untuk melindungi orang-orang yang dicintainya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantuinya, tetapi Raksaka selalu ada di sampingnya, memberikan dorongan moral yang dibutuhkan.

Kepercayaan Diri

Seiring berjalannya waktu, Fajar mulai merasakan kepercayaan diri yang tumbuh dalam dirinya. Setiap kali ia berhasil mengendalikan kekuatannya, rasa percaya diri itu semakin menguat. "Aku bisa melakukannya," bisiknya pada diri sendiri, seolah-olah mengingatkan dirinya bahwa ia bukan lagi pemuda biasa. Ia adalah Fajar, pelindung desa, dan itu adalah identitas yang harus ia pegang teguh.

Suatu hari, saat berlatih di lapangan terbuka, Raksaka muncul dengan senyuman. "Fajar, lihatlah! Kamu sudah bisa mengendalikan energi dengan baik. Sekarang, coba gunakan untuk melindungi sesuatu yang berharga." Fajar mengangguk, berusaha keras untuk tidak terlihat gugup. Ia mengambil batu kecil yang ia temukan di tanah dan mengubahnya menjadi perisai energi. "Lihat, Raksaka! Aku bisa!" teriaknya dengan semangat.

Bagus! Tapi ingat, kekuatanmu bukan hanya untuk menunjukkan kemampuan. Ini tentang melindungi orang-orang yang kamu cintai," jawab Raksaka dengan nada bijak. Fajar mengangguk, menyadari bahwa kekuatan yang ia miliki bukan sekadar alat untuk berbangga diri, tetapi juga tanggung jawab yang harus ia emban.

Dukungan dari Raksaka

Dukungan Raksaka sangat berarti bagi Fajar. Setiap kali ia merasa ragu, Raksaka selalu ada untuk memberikan bimbingan. "Kamu tidak sendirian, Fajar. Setiap pahlawan memiliki masa-masa sulit. Yang terpenting adalah bagaimana kamu bangkit dari setiap kegagalan," kata Raksaka dengan suara yang menenangkan.

Fajar merasa terinspirasi. Ia mulai memahami bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kekuatan mental dan emosional. "Jadi, jika aku jatuh, aku hanya perlu bangkit lagi, kan?" tanyanya dengan nada bercanda. Raksaka tertawa, "Tepat sekali! Dan jangan lupa, aku akan selalu ada untuk membantumu bangkit.

Dengan dukungan Raksaka, Fajar merasa lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang. Ia tahu bahwa kekuatan yang ia miliki bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk melindungi desa dan orang-orang yang dicintainya. "Aku akan melindungi mereka, apapun yang terjadi," tekadnya dalam hati.

Saat malam semakin larut, Fajar menatap bintang-bintang di langit. Ia merasa ada sesuatu yang lebih besar dari dirinya, sebuah tujuan yang lebih tinggi. Dengan kekuatan baru dan rasa percaya diri yang tumbuh, ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. "Raksaka, terima kasih telah membimbingku. Aku tidak akan mengecewakanmu," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Dengan semangat yang membara, Fajar melangkah maju, siap untuk menghadapi tantangan baru yang menantinya. Ia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan ia tidak akan pernah berhenti berjuang untuk melindungi sejarah dan budaya yang telah membentuk dirinya.

Hajriah Fajar is a multi-talented Indonesian artist, writer, and content creator. Born in December 1987, she grew up in a village in Bogor Regency, where she developed a deep appreciation for the arts. Her unconventional journey includes working as a professional parking attendant before pursuing higher education. Fajar holds a Bachelor's degree in Computer Science from Nusamandiri University, demonstrating her ability to excel in both creative and technical fields. She is currently working as an IT professional at a private hospital in Jakarta while actively sharing her thoughts, artwork, and experiences on various social media platforms.

Thank you for stopping by! If you enjoy the content and would like to show your support, how about treating me to a cup of coffee? �� It’s a small gesture that helps keep me motivated to continue creating awesome content. No pressure, but your coffee would definitely make my day a little brighter. ☕️ Buy Me Coffee

Berbagi :