Gunung Gede-09 November 2019

Akan datang masa dimana ada uang ada barengan nanjak, namun malah tidak punya waktu buat nanjak bareng, seperti yang saya rasakan minggu lalu, di kala mereka mulai kembali melangkahkan kaki meninggalkan jejak di gunung Gede, saya disini malah menjadi pejuang lembur, menghentikan langkah sejenak sebagai pemburu ketinggian, terbawa arus pekerjaan demi bonus yang katanya lumayan, namun jauh dalam hati ini, selalu bersama kalian, di perjalanan menuju alun-alun surya kencana. 

Seperti tanggal merah lain nya, apa lagi hari sabtu, pastilah sepi costumer, hanya satu dua yang ku layani, karena nya tak jarang angan ini malah melayang, membayangkan apa yang sedang mereka lakukan di jalur pendakian. Bagai mana tidak, Gunung Gede ialah salah satu gunung yang ku sukai, walau tidak terlalu tinggi, dibawah 3.000 MDPL, atau tepatnya 2.958 Meter di Atas Permukaan laut, namun jalur pendakian nya itu loh, yang seakan membius para pendaki untuk berlama-lama istirahat, selonjoran, bersender di tas bawaan mereka, lalu terlelap, adem aja gitu. Walaupun berakibat perjalanan Surya kencana menjadi lebih lama, tapi kan Puncak bukan lah tujuan. 

Lalu tiba saat mereka, turun. Minggu sore mulai banyak Photo dan Video perjalanan mereka masuk ke gallery Whatsapp Mesengerku, satu komentarku saat itu "Ternyata Cerah ya" karena sejauh yang saya tahu, untuk wilayah bogor khususnya, sore hari pastilah hujan, dan bukan hanya hujan, biasanya di sertai angin kencang, namun sepertinya itu tidak berlaku untuk surya kencana. Ada rasa penyesalan, namun ya sudahlah, aku cukup senang mengetahui kabar mereka baik-baik saja, dapat pulang dengan selamat, membawa pulang pengalaman, gambar dan cuaca bagus disana, disini cukuplah aku menjadi pejuang lembur, penanti bonus.

Tak lama setelah mereka kembali, ramailah cerita pengalaman mereka masuk telingaku, bahkan tak jarang disertai bumbu-bumbu manis, disanalah ku ketahui bahwa di hari itu banyak penikmat ketinggian yang turut ikut nanjak, akibatnya jalur pendakian gunung gede via Puteri khususnya, membludak. Dari Video yang mereka share nampaklah memang keadaan disana padat merayap. 


Hajriah Fajar is a multi-talented Indonesian artist, writer, and content creator. Born in December 1987, she grew up in a village in Bogor Regency, where she developed a deep appreciation for the arts. Her unconventional journey includes working as a professional parking attendant before pursuing higher education. Fajar holds a Bachelor's degree in Computer Science from Nusamandiri University, demonstrating her ability to excel in both creative and technical fields. She is currently working as an IT professional at a private hospital in Jakarta while actively sharing her thoughts, artwork, and experiences on various social media platforms.

Thank you for stopping by! If you enjoy the content and would like to show your support, how about treating me to a cup of coffee? �� It’s a small gesture that helps keep me motivated to continue creating awesome content. No pressure, but your coffee would definitely make my day a little brighter. ☕️ Buy Me Coffee

Posting Komentar untuk "Gunung Gede-09 November 2019"