Merbabu, Juli 2019

Sebuah Album Dokumentasi dari perjalanan 3D2N di Boyolali Jawa tengah.Perjalanan Napak tilas yang direncanakan 10 pendaki namun terlaksana hanya dengan 7 orang penikmat alam. 
semoga terinspirasi. Salam Lestari.
Perjalanan yang kumulai dari tahun 2017 lalu, dan kini kuajak mereka yang lain tuk turut menikmati puncak merbabu, Namun treknya sudah mulai berubah, kini penuh debu kala kemarau dan sepertinya akan becek berlumpur dikala hujan. Pada awalnya saya berencana untuk mengajak buah hati dan ibunya agar mereka dapat juga menikmati keindahan yang saya amati, akan tetapi kembali tidak berhasil, ada saja alasan perempuan ku tuk menolaknya.

Perjalanan kali ini terbilang singkat, yang awal nya team kami berjumlah 10 orang, pada akhirnya yang ikut nanjak hanya kami ber tujuh, mau bagaimana lagi, karena ada insiden di stasiun pasar senen sehingga dua anggota kami ketinggalan kereta, dan satu lagi tidak mendapat restu dari dunia kerjanya, beginilah anak gunung yang sudah terjebak dalam pikuk pekerjaan. dulu tidak ada biaya namun ada waktu, sekarang ada biaya tapi waktu nya yang gak ada, pas ada biaya dan waktu eh malah gak ada barengan nya, jadi wajar di sosmed sering terlontar hashtag #caribarengan.

Rencana kami, mungkin bisa dibilang rencana saya, yang berniat untuk mendirikan tenda di sabana 1, mengingat pengalaman sebelumnya pernah camp di pos 3, dan saat summit kaki ini terasa dipaksa untuk melangkah di trek nanjak, satu pengalaman yang wow bagi saya. Karenanya di kesempatan kedua ini, ada keinginan untuk dapat camp di sabana satu, ditambah ada info bahwa hari sebelumnya telah terjadi badai angin di Pos 3 membuat beberapa tenda roboh, jadi sepertinya harus sedikit memaksakan kaki guna melangkah ke sabana satu.

Finnaly kamipun mendirikan tenda di Pos 3, kok gak di sabana 1..?
Niat camp di sabana satu, tercetus dari saya pribadi, mengingat pengalaman sebelumnya dan itu muncul jauh hari sebelum berangkat ke boyolali ini, dengan bayangan saya bahwa trecknya sama seperti dua tahun lalu di tahun 2017 silam, namun ternyata sedikit berbeda, terlebih untuk trek dari pos 3 ke sabana satu, membuat saya mengurungkan rencana egois pribadi mengingat keselamatan adalah prioritas utama, karna walau bagaimanapun rumah adalah tujuan utama pendakian. 


Hajriah Fajar is a multi-talented Indonesian artist, writer, and content creator. Born in December 1987, she grew up in a village in Bogor Regency, where she developed a deep appreciation for the arts. Her unconventional journey includes working as a professional parking attendant before pursuing higher education. Fajar holds a Bachelor's degree in Computer Science from Nusamandiri University, demonstrating her ability to excel in both creative and technical fields. She is currently working as an IT professional at a private hospital in Jakarta while actively sharing her thoughts, artwork, and experiences on various social media platforms.

Thank you for stopping by! If you enjoy the content and would like to show your support, how about treating me to a cup of coffee? �� It’s a small gesture that helps keep me motivated to continue creating awesome content. No pressure, but your coffee would definitely make my day a little brighter. ☕️ Buy Me Coffee

Posting Komentar untuk "Merbabu, Juli 2019"