Renungan...



Jika Imam Syafi'i merasa mendapat bencana saat melihat betis gadis yang tak sengaja tersingkap. Aku malah merasa mendapat nikmat meski tak diungkap...

Jika Umar menginfakkan kebun yang membuatnya ketinggalan shalat ashar. Aku malah biasa saja berulang kali tertinggal meski azan terdengar...

Jika Urwah bin Zubair tak terganggu shalatnya saat pisau bedah mengamputasi kaki. Aku bahkan terganggu hanya karena nyamuk yang menggigit ibu jari...

Jika Nabi Ibrahim sangat menyesal karena pernah berbohong meski seumur hidup hanya tiga kali. Aku malah santai saja meski jumlah dustaku sudah tak terhitung lagi...

Jika 'Aisyah menyesali mengatakan "Shafiyah Si Pendek" yang bisa mengubah warna lautan. Lalu bagaimana dengan gunjingan dari mulutku ? Mungkin bisa membuat seluruh samudra menjadi busuk dan pekat kehitaman.

Jika Umar bin Abdul Azis bergetar menahan istrinya berbicara di ruangan yang diterangi pelita minyak yang dibiayai negara. Aku malah keasyikan menggunakan fasiltas perusahaan seakan milikku sendiri.
Sudah begitu... pede pula aku meminta surga...

Astaghfirullah...!!!

Memang hari ini dunialah yang nyata dan akhirat hanya cerita.

Namun sesudah mati, akhiratlah yang nyata dan dunia tinggal cerita...

Nas'alullah shalamatan wal'afiyah...
Dikirim dari Yahoo Mail di Android Oleh Agung Surasman
Hajriah Fajar is a multi-talented Indonesian artist, writer, and content creator. Born in December 1987, she grew up in a village in Bogor Regency, where she developed a deep appreciation for the arts. Her unconventional journey includes working as a professional parking attendant before pursuing higher education. Fajar holds a Bachelor's degree in Computer Science from Nusamandiri University, demonstrating her ability to excel in both creative and technical fields. She is currently working as an IT professional at a private hospital in Jakarta while actively sharing her thoughts, artwork, and experiences on various social media platforms.

Thank you for stopping by! If you enjoy the content and would like to show your support, how about treating me to a cup of coffee? �� It’s a small gesture that helps keep me motivated to continue creating awesome content. No pressure, but your coffee would definitely make my day a little brighter. ☕️ Buy Me Coffee

Posting Komentar untuk "Renungan..."